Examine This Report on gambyong

Kaki penari akan melakukan gerakan-gerakan dengan mengikuti irama musik gamelan yang harmonis dan lembut. Selain gerakan, ekspresi wajah dari penari juga akan menunjukan senyum yang anggun ketika menampilkan tarian ini.

Pandemi COVID-19 yang telah melanda berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia membuat umat manusia harus membiasakan diri dengan gaya hidup baru. Berbagai lini kehidupan harus mengubah tata cara berkegiatan get more info sesuai dengan aturan protokol kesehatan yang disarankan WHO.

Tari gambyong diiringi dengan musik gamelan, yaitu seperangkat alat musik Jawa yang terdiri dari gong, gambang, kenong, dan kendang. Kendang menjadi alat musik yang memegang peranan penting dalam iringan tari gambyong karena kendang dapat menciptakan suara dan tempo tertentu sebagai patokan bagi alat musik lainnya, maka dari itu alat musik ini dianggap istimewa.

Selain menggunakan kostum khusus, penari Gambyong juga wajib mengenakan riasan agar terlihat lebih menawan.

Terdapat satu established alat musik pengiring dalam tarian ini ketika pementasan, satu set alat musik khas Jawa yaitu gamelan yang terdiri dari kenong, gambang, kendang, dan gong yang dimainkan secara bersamaan. Dari berbagai instrumen yang dimainkan, kendang memiliki peranan terpenting dan yang paling utama dalam pementasan karena gerakan tari harus selaras dengan tabuhan kendang.

Sebelum pihak keraton Mangkunegara Surakarta menata ulang dan membakukan struktur gerakannya, tarian gambyong ini adalah milik rakyat sebagai bagian upacara.[1]

Properti dari tari Gambyong terdiri dari desain kostum, tata rias, tata pentas dan tata lampu. Pakaian dari para penari Gambyong menggunakan kain dengan warna yang kalem dan akan disesuaikan dengan isi cerita.

Kelembutan gerakan tersebut menggambarkan keindahan dan kehalusan watak perempuan Jawa, ditambah dengan tatapan teduh penari pada jari-jari mereka yang bergerak lembut menambah keindahan pada gerakan tarian ini.

Pusat dari keseluruhan tari gambyong berada pada gerak kaki, lengan, kepala serta tubuh penari. Gerakan tangan maupun kepala juga memiliki konsep yang menjadi ciri khas utama dari tari Gambyong itu sendiri.

Meskipun tari Gambyong adalah tari tradisional yang sudah ada sejak lama, tetapi tari Gambyong masih terus berkembang saat ini. Hal ini karena masih banyak masyarakat yang tertarik untuk mempelajari tari Gambyong dan menikmati pementasan dari tari Gambyong.

The that means of Gambyong is likened to some rice goddess (Dewi Sri) that is dancing. Therefore, prior to now this dance was done during agricultural ritual ceremonies to make certain rice fertility and an abundant harvest.[four]

Seorang penata tari bernama K.R.M.T Wreksadiningrat membawa tarian ini untuk naik tingkat sehingga bisa dipertunjukkan di kalangan bangsawan atau priyayi.

Tari gambyong tercipta dari tarian tayub atau tari taledhek yang sebelumnya telah lebih dulu hadir. Tarian tayub atau taledhek

Selain iringan alat musik gamelan, tari gambyong juga dilengkapi dengan lantunan lembut tembang jawa yang dinyanyikan oleh sinden.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *